Terima Kasih sudah datang ke website kami|Semoga website kami bermanfaat untuk anda

Mengenal dan memilih amplifier untuk audio mobil

Pengertian dan pengenalan amplifier System Audio mobil, amplifier biasa disebut juga dengan sebutan power bagi kalangan lain. Penggunaan amplifier pada sistem audio mobil bertujuan untuk dapat menguatkan signal suara yang berasal dari main source atau head unit yang kemudian akan dialirkan ke speaker.
Jadi amplifier bertugas menerima sinyal suara dari source dan mengolahnya agar sinyal suara memiliki tenaga yang lebih besar dan kuat sehingga speaker mampu mengeluarkan suara yang maksimal karena mendapatkan asupan tenaga yang dibutuhkannya dalam mengeluarkan gelombang suara.

Amplifier pada pemakaian system audio mobil, secara umum dikenal dengan jenis multi channel dan monoblock. Amplifier multi channel umumnya digunakan untuk menguatkan keluaran (output) sinyal audio dalam bentuk arus listrik ke speaker (Tweeter, Midrange, Midbass ataupun speaker Coaxial), sedangkan untuk yang jenis monoblock, biasa digunakan khusus untuk menguatkan sinyal yang akan dialirkan ke Subwoofer yang sangat membutuhkan daya yang besar.

Sedangkan secara khususnya, Menurut Johny, instalatur dari Mega Audio, di bilangan Jakarta Barat, amplifier dikenal juga dengan beberapa jenis amplifier, yaitu jenis kelas (Class) A, B, AB, D, Hybrid, Tube (Tabung) dan masing-masing jenis memiliki karakter, daya output yang berbeda-beda, yaitu :

1. Class A : Memiliki kualitas yang paling baik untuk menghasilkan kualitas suara, namun sangat boros tenaga dan lebih cepat panas. Harga untuk jenis ini umumnya dibanderol dengan harga yang sangat mahal, umumnya bisa lebih dari 20 juta rupiah per unitnya, akan tetapi itupun tergantung dari merk-nya.
2. Class B : Tidak cepat panas dan tidak boros tenaga, namun memiliki kualitas dalam menghasilkan suara yang cukup baik.
3. Class AB : Adalah yang paling banyak digunakan oleh pemain car audio, karena karakternya merupakan gabungan dari amplifier class A dan B, sehingga dapat lebih efisien dan fleksibel untuk digunakan dalam car audio system dan memiliki kualitas lebih baik dari kelas B.
4. Class D : Jenis ini paling banyak dipakai untuk men-drive subwoofer dan digunakan untuk konsep SPL (Sound Pressure Level) karena amplifier class D memiliki daya (Watt) yang besar dan mampu dibebani hingga dibawah 1 Ohm, sehingga mampu menghasilkan suara bass yang lebih dynamic dan biasanya jenis class D itu adalah monoblock amplifier.
5. Hybrid : Jenis amplifier ini adalah yang komponennya elektroniknya menggunakan transistor dan juga tube (tabung). Penggabungan kedua komponen ini membuat amplifier jenis ini mampu menghasilkan kualitas suara yang berkarakter cukup tebal dengan tonal akurasi yang baik .
6. Tube (Tabung) : Kalangan penggila car audio mengenal amplifier jenis ini lebih bisa menghasilkan suara yang berkualitas dengan karakter suara vokal yang lebih natural, tebal dan tidak kaku / kering, namun amplifier jenis tabung, umumnya memiliki harga yang sangat mahal untuk dimiliki, kisaran harganya bisa diatas 40 juta rupiah.

Dengan adanya perbedaan kualitas, karakter dan komponen dari tiap jenis amplifier, membuktikan bahwa kualitas amplifier juga dapat menentukan karakter serta kualitas suara yang dihasilkan dalam sebuah sistem audio mobil. Untuk itu sebelum membeli amplifier harus banyak yang dipertimbangkan agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips memilih amplifier :

1. Pilih amplifier dengan nilai RMS (watt) yang besar dan THD-nya yang kecil.
2. Desain dan kualitas bahan juga tetap harus diperhatikan.
3. Sesuaikan daya / RMS amplifier dengan kebutuhan speaker yang akan digunakan. Daya amplifier harus sesuai atau lebih besar dari yang dibutuhkan speaker, karena apabila dayanya lebih kecil dari kebutuhan speaker dapat menyebabkan kerusakan pada speaker yang digunakan, karena adanya 'signal clipping'.
4. Pilih merk amplifier yang memiliki garansi resmi dari pihak pemegang merk
5. Cari informasi dari berbagai media atau tanyakan kepada instalatur car audio yang dipercaya sebelum membeli amplifier.
ReadmoreMengenal dan memilih amplifier untuk audio mobil

Memilih speaker untuk audio mobil

Anda mau Memilih speaker yang pass untuk mobil anda karena merasa kurang pass dengan kualitas suara dari audio mobil anda karna system audio mobil anda masih original ! Sebaiknya anda memilih dulu speaker yang pass dan cocok untuk di pasang di mobil anda . Bila sudah niat melakukan up-grade sistem audionya dengan mengganti speaker OEM menjadi speaker sistem aftermarket,Tapi masih bingung pilih system audio yang sesuai dengan keinginan?
Iinformasi tentang sistem speaker dalam audio mobil, agar dapat mempermudah anda memilih sistem mana yang tepat, 2 way atau 3 way ?
Menurut Thomas dari Level Audioworkshop, kedua sistem ini jelas memiliki perbedaan yang jelas terlihat secara kasat mata, untuk 1 set sistem 2 way umumnya terdiri dari 2 tweeter, 2 midbass dan 2 crossover passive, sedangkan 1 set sistem 3 way dilengkapi lagi dengan 2 midrange, namun jumlah tweeter dan midbass tetap sama dengan 2 way.Jelasnya :

A. Speaker Sistem 2 Way
Speaker sistem 2 way didukung driver tweeter dan midbass. Umumnya tweeter diposisikan di atas dashboard di pilar A, sedangkan midbass diletakkan dibawah pada doortrim atau panel pintu karena ukurannya yang cukup besar.

Kelebihan dari system ini :
- Penempatan tweeter pada pilar A tidak memakan tempat di dashboard dan relatif tidak mengganggu pandangan.
- Sistem ini paling umum digunakan, karena sistem ini paling sederhana. umumnya harga speaker 2 way lebih murah dari yang sistem 3 way dan banyak pilihan, itupun juga tergantung dari merk dan type.
- Amplifier yang digunakan pun akan bekerja dengan lebih ringan jadi tidak memerlukan jumlah lebih dari satu.

Sedang Kekurangannya adalah :
- Suara vokal atau frekuensi tinggi akan terdengar kurang tebal, karena midbass yang terletak dibawah tidak maksimal untuk mengisi beberapa nilai frekuensi tinggi yang hilang.
- Memerlukan dudukan midbass pada doortrim yang dicustom agar posisi / anglenya lebih keatas. Hal ini dimaksudkan supaya frekuensi dari midbass dapat ketemu dengan frekuensi dari tweeter. Penempatan midbass dengan angle keatas dibuat untuk mendapatkan kualitas suara jernih atau imaging yang bagus. Walaupun begitu bukan berarti dudukan midbass untuk sistem 2 way harus di custom anglenya, namun jika tidak gelombang suara akan terasa kurang menyatu.

B. Speaker Sistem 3 Way
Speaker dengan sistem 3 way tetap terdiri dari driver tweeter dan midbass, namun aplikasinya ditambahkan lagi dengan driver bernama midrange yang berguna untuk membuat karakter frekuensi tinggi atau vokal terdengar lebih fokus dan tebal, hal ini karena midrange mampu mengisi frekuensi tinggi yang hilang akibat keterbatasan kemampuan tweeter dan midbass.

Kelebihan dari system ini :
- Speaker jenis ini dapat menghasilkan kualitas suara dengan imaging yang lebih baik dari sistem 2 way meskipun hanya menggunakan dudukan midbass dengan angle original, dengan begini mudah untuk merombak kembali sistem audio menjadi standar lagi.
-Driver Midbass dapat lebih fokus dan solid
- Suara vokal atau frekuensi tinggi lebih terdengar tebal akibat adanya tweeter dan midrange yang diletakkan diatas dashboard pada pilar A.

Kekurangan :
- Speaker sistem 3 way cenderung sedikit dapat mengganggu pandangan depan pengemudi, karena umumnya di Indonesia, penempatan driver tweeter dan midrange pasti selalu diatas dashboard pada pilar A, karena bertujuan untuk mengeluarkan frekuensi tinggi atau vokal yang lebih tebal ke posisi pendengar
-Rangkaian dari sistem 3 way lebih rumit dan butuh proses pengerjaan yang lebih lama.
-Harga speaker sistem 3 way umumnya lebih mahal dibanding sistem 2 way.

Dalam proses aplikasinya, speaker depan sistem 2 way ataupun 3 way juga harus memperhatikan beberapa faktor dari jenis mobil atau keadaan akustik kabin agar dapat meminimalisasi kekurangannya masing-masing. Berikut beberapa tips agar mobil apapun dapat dijejali instalasi 3 way ataupun 2 way dengan kualitas suara dan kenyamanan yang tetap maksimal :

- Jika mobil memiliki kabin luas dan dashboard yang lebar serta dalam, seperti varian MPV ataupun SUV masih dapat di jejali dengan speaker depan jenis 2 way ataupun 3 way, namun tetap saja placementnya harus diperhatikan.
- Buat mobil mungil jenis city car, sebaiknya menggunakan yang berjenis 2 way, hal ini dimaksudkan agar dashboard yang sempit tidak termakan, dengan begitu pandangan pengemudi juga tidak akan terganggu akibat adanya placement speaker pada pilar A. Jika tetap ingin dijejali sistem 3 way, sebaiknya pilih driver tweeter dan midrange yang berukuran paling kecil.
- Penggunaan head unit yang memiliki fitur lengkap dengan 3 RCA output sangat diperlukan sebelum menjejali sistem 2 way ataupun 3 way, karena umumnya head unit OEM tidak memiliki RCA.
- Jika telah memasang midbass pada doortrim, maka panel pintu perlu ditambahkan peredam suara yang dapat menekan vibrasi akibat dari getaran midbass.
-Apapun mobil dan speaker depan yang dijejali didalamnya tetap tidak akan maksimal menghasilkan suara jika tidak didukung placement dari speaker itu sendiri dan pastinya perangkat pendukung lainnya seperti subwoofer dan amplifier.

Sistem 2 way maupun 3 way, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika dilihat dari segi kualitas suara, walaupun sistem 3 way memang lebih unggul, karena sempurna dalam pembagian frekuensi suara. Namun semua kembali kepada kualitas speaker, penempatan dan tuning sistem audio mobil tersebut, jadi sistem 2 way tentunya juga dapat mereproduksi suara yang berkualitas prima.
Ok,itulah sekilas gambaran dari informasi buat anda yang lagi kepingin meng-upgrade audio mobil anda karena system audio di mobil anda kurang pass ,informasi ini bisa menjadi pertimbangan untuk anda .
ReadmoreMemilih speaker untuk audio mobil

jenis –jenis speaker pada audio mobil

Jenis –jenis dalam komponen sebuah audio mobil .Bagi anda yang ingin memasang system audio pada mobil ,tentunya harus tau dulu tentang jenis-jenis speaker dan komponen lainya.Sebuah sistem audio mobil pastinya terdiri dari berbagai perangkat, dan yang paling umum adalah head unit dan speaker. Speaker berfungsi untuk mengeluarkan yang berasal dari head unit pada system audio mobil. Speaker itu sendiri adalah suatu alat electromechanical transducel yang merubah energi listrik menjadi mekanik hingga menjadi sebuah energi bunyi atau suara.
Rentang frekuensi suara yang mampu dihasilkan sistem speaker adalah diantara 20 Hz – 20 Khz dan itu adalah sesuai dengan rentang fekuensi pada pendengaran manusia. Berdasarkan rentang frekuensi itulah, speaker terbagi lagi dalam beberapa jenis. Jenis-jenis speaker itu di antaranya adalah :

1.Tweeter
Tweeter adalah speaker yang biasanya berukuran kecil 0,5 inci, paling besarpun berukuran 4 inci, tergantung merk dan kemampuan cakupan frekuensinya. Fungsi tweeter adalah untuk mereproduksi frekuensi tinggi yang cakupannya pada rentang 3500 Hz hingga 20 Khz. Contoh suara frekuensi tinggi ini antara lain adalah seperti suara vokal, cymbal drum dan suara dentingan alat musik lainnya. Tweeter pun juga ada yang dikenal dengan sebutan super tweeter / ribbon tweeter. Jenis ini memiliki bentuk yang berbeda dari tweeter biasa, biasanya persegi panjang dibentuk plat tipis dan mampu menghasilkan suara high frekuensi yang tidak dapat dijangkau oleh tweeter biasa, yaitu pada rentang 5 – 23 Khz.
2.Midrange
Midrange adalah speaker yang umumnya berukuran sekitar 3-4 inci yang memiliki cakupan frekuensi 350-4500Hz. Midrange ini biasanya diikutsertakan pada 1 set sistem 3 way car audio. Tugasnya untuk membantu menyempurnakan high frekuensi atau mengakomodasi vokal yang terdengar agar lebih fokus dan jelas.
3.Midbass
Midbass adalah jenis speaker yang juga biasa disebut midwoofer, fungsinya untuk menghasilkan suara berfrekuensi dengan rentang 80-350 Hz. Suara yang dihasilkan midbass lebih didominasi pada suara rendah. Biasanya midbass memiliki diameter 5-7 inci.
4.Subwoofer / woofer
Fungsi (subwoofer /woofer) speaker yang satu ini adalah untuk menghantarkan suara berfrekuensi rendah atau suara bass. Untuk woofer dibatasi pada rentang frekuensi 100 Hz atau dibawahnya, namun woofer yang mampu menyemburkan suara pada rentang frekuensi 40 Hz dan dibawahnya bisa disebut sebagai sebuah subwoofer. Pada umumnya subwoofer memiliki ukuran 12, 15, 18 inci sedangkan woofer sekitar 8-10 inci.
jenis speaker itu sendiri dapat dibagi lagi dalam 3 jenis berdasarkan kelompok besarnya, yaitu :
1.Speaker Dual Cone
Jenis speaker ini memiliki kualitas suara yang sangat standar, bentuknya dilengkapi dengan dua buah konus. Biasanya speaker jenis ini sudah digunakan sebagai speaker standar pabrikan untuk tiap mobil. Speaker jenis ini juga bisa disebut sebagai speaker full range karena memang mampu menghasilkan rentang frekuensi yang luas, namun tidak maksimal, terutama untuk speaker OEM mobil.
2.Speaker Coaxial
Speaker jenis ini memiliki desain dengan posisi woofer, midrange ataupun tweeter yang menyatu dalam satu poros. Speaker coaxial pun memiliki jenis 2 way (tweeter , woofer), 3 Way (tweeter, midrange, woofer) dan ada juga yang 4 way (2 tweeter, midrange, woofer)
3.Speaker Split / Speaker Component
Jenis speaker ini dilengkapi dengan midbass, midrange, tweeter yang terpisah-pisah untuk dijadikan dalam satu set sistem speaker. 1 set speaker split juga dilengkapi dengan perangkat elektronik bernama crossover passive yang berfungsi untuk memila-milah atau membagi frekuensi suara agar tweeter, midrange dan midbass mendapat frekuensi yang sesuai dengan kemampuannya. Jenis ini dapat terbagi lagi dalam 1 set jenis 2 way (Midbass, Tweeter), 3 Way (Midbass, Midrange, Tweeter). Jenis ini adalah yang paling baik untuk mendapatkan kualitas suara paling bagus untuk sistem audio mobil, karena posisinya yang juga dapat diposisikan secara terpisah-pisah.
4.Speaker full range
Dari banyaknya jenis perangkat car audio yang termasuk ke dalam golongan speaker inilah sebuah sistem instalasi audio mobil dapat terangkai oleh tangan seorang instalatur audio dengan speaker sistem 2 way ataupun 3 way dengan berbagai desain dan tuning yang berbeda-beda. Setelah mengenalkan jenis speaker ini.
Readmorejenis –jenis speaker pada audio mobil

Bagaimana Perawatan mobil secara baik dan benar

Berikut Macam-macam perawatan mobil dan kendala teknis paling sering umum terjadi pada pengendara mobil. Ada baiknya dipahami agar kita terhindar dari kendala-kendala tersebut.
Hampir setiap hari kita memakai mobil makin sering pula perawatan yang harus kita lakukan,dengan perawatan mobil yang baik dan benar maka mobil kita akan selalu sehat dan nyaman buat di ajak jalan jalan bukan ?
Berikut perawatan dan kendala pada mobil yang sering di temui :
1.Bagaimana cara merawat mesin mobil sehari-hari ?
Periksa stik oli / pengatur oli mesin, apakah oli berada di bawah garis bawah. Periksa juga air radiator dan botol cadangan air radiatornya. Periksa minyak rem & minyak koplingCek filter udara apabila kotor dapat disemprotkan dengan angin kompresor.
2.Setiap berapa kilometer kah oli mesin & oli filter diganti ?
Oli mesin biasa diganti antara 4000 km – 5000 km tapi berhubung iklim di indonesia dan jalanan yang banyak macet, banyak juga yang menganjurkan kepada konsumen untuk ganti oli mesin pada 3.500 km. Kalau filter oli sebaiknya 2x ganti oli 1x ganti filter oli.
3.Apa benar setiap kali kita servis / tune up mobil harus mengganti busi & filter bensinya ?
Tidak juga, karena busi pemakaiannya cukup tahan lama sehingga tidak perlu selalu diganti, biasa dibersihkan dan stell ulang kerengganganya saja. Begitu juga dengan filter bensin bisa saja dibersihkan dengan carburator cleaner.
4.Apa saja yang menyebabkan suhu didalam mesin mobil menjadi meningkat / overheat ?
Bisa dari radiator / sirkulasi radiator tidak bagus / mampat. Kipas motor fan radiator yang lemah / sudah mati. Adanya sensor yang sudah tidak bagus / termostart. Adanya selang yang bocor atau bisa juga dari cylinder head yang melengkung / packing head yang sudah rusak.
5.Apa yang menyebabkan pengapian mobil mati mendadak ?
Biasanya CDI yang sudah rusak / haus atau bisa juga platina yang habis atau Coil yang mulai melemah.
6.Apa yang menyebabkan asap putih keluar secara terus menerus dari ujung knalpot ?
Bisa ring seher yang sudah lemah, Adanya baret pada dinding bearing blok. Sudah adanya kerenggangan antara bering dengan riston / ring piston sehingga mesin harus diturunkan / overhaul mesin.
Catatan :Sebaiknya pergi konsultasi ke dealer service untuk memastikannya .
7.Bagaimana cara menjaga mesin yang selalu normal bensinya / tetap irit ?
Caranya adalah dengan menjaga kebersihan dan perawatan rutin seperti menjaga kerak didalam saluran in take dan ruang bakar dengan cara memahami conditioner tune up / carbon clean. Menjaga filter udara agar selalu bersih dan tidak mampat. Menjaga tangki bensin dan filter bensin agar selalu bersih sehingga tidak ada kotoran di dalam tangki bensin sampai naik ke mesin.
8.Apa penyebab pedal rem tiba-tiba amblas dan rem tidak pakem?
Salah satu kemungkinannya adalah master rem yang sudah haus/ baret sehingga tidak ada tekanan (liquid pressure) yang normal menuju ke masing-masing rem.Untuk itu setiap jangka tertentu sebaiknya periksa dalam perawatan rem .
9.Apa yang menyebabkan bunyi tak-tak-tak di dalam blok mesin saat lamsam dan kalau di gas suaranya makin kencang ?
Kalau sambil digas bunyi makin keras sudah pasti dari metal salon yang sudah aus.
10.Apa saja yang menyebabkan kopling menjadi slip?
Adanya kebocoran oli dari sel kruk as sehingga plat kopling menjadi basah (oli). Penyebabnya antara lain keseringan menahan kopling disaat macet, dan plat kopling yang sudah aus / tipis.
11.Kenapa mesin mobil sering panas
Bisa juga air radiator sudah kotor , Apabila air radiator sudah diganti tapi mesin masih tetap panas kemungkinan ada kerusakan di bagian dexcel .

Semoga bermanfaat buat rekan semua .Mungkin itu lah yang saya berikan untuk anda ,apabila ada kesalahan atau ada yang kurang mohon di mengerti kepada rekan semua .
ReadmoreBagaimana Perawatan mobil secara baik dan benar